Program keahlian desain busana adalah program pendidikan atau pelatihan yang ditujukan untuk mengajarkan siswa tentang berbagai aspek dalam merancang, mengembangkan, dan menciptakan pakaian dan busana. Program ini mencakup berbagai mata pelajaran dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi seorang perancang busana yang kompeten dan kreatif.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang program keahlian desain busana
- Pengenalan Desain Busana: Program ini biasanya dimulai dengan pengenalan konsep dasar desain busana, termasuk sejarah mode, tren, dan pengaruh budaya dalam desain pakaian.
- Keterampilan Gambar: Siswa akan diajarkan cara menggambar sketsa busana dengan tangan atau menggunakan perangkat lunak desain. Kemampuan menggambar adalah keterampilan penting dalam merancang dan berkomunikasi ide desain.
- Pemilihan Bahan: Siswa akan mempelajari berbagai jenis kain, tekstur, dan bahan lain yang digunakan dalam pembuatan pakaian. Mereka juga akan belajar tentang karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing bahan.
- Pola dan Potongan: Pemahaman tentang pola dan teknik pemotongan adalah esensial dalam mengubah desain menjadi pola yang bisa dijahit menjadi pakaian nyata. Siswa akan mempelajari bagaimana membuat pola dan memotong kain sesuai desain.
- Konstruksi Pakaian: Program ini akan mengajarkan tentang langkah-langkah konstruksi pakaian, termasuk teknik menjahit, perakitan, dan finis yang bersih. Ini termasuk pemahaman tentang jenis jahitan dan teknik penyelesaian yang berbeda.
- Seni Warna dan Kombinasi: Siswa akan mempelajari tentang teori warna, harmoni warna, dan cara memilih kombinasi warna yang efektif dalam desain busana.
- Tren dan Riset Mode: Mengikuti tren mode terbaru dan memahami selera dan preferensi pasar adalah penting. Siswa akan mempelajari bagaimana melakukan riset tren dan menerapkan wawasan ini dalam desain mereka.
- Teknologi Desain: Keterampilan dalam menggunakan perangkat lunak desain seperti Adobe Illustrator, Photoshop, atau perangkat lunak desain busana khusus akan diajarkan untuk membantu siswa mengembangkan desain dengan lebih cepat dan efisien.
- Proyek Kreatif: Siswa akan terlibat dalam proyek-proyek praktis di mana mereka harus merancang dan membuat pakaian berdasarkan konsep-konsep yang telah mereka pelajari. Ini membantu mereka mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi nyata.
- Presentasi dan Komunikasi: Kemampuan untuk mempresentasikan ide desain dengan jelas dan komunikatif adalah aspek penting dari pekerjaan desain busana. Siswa akan belajar cara menyajikan dan menjual ide-ide mereka kepada klien atau audiens potensial.
- Pasar dan Bisnis Mode: Beberapa program juga mencakup pengetahuan tentang bisnis mode, termasuk pemasaran, manajemen merek, dan pemahaman tentang industri mode secara keseluruhan.
- Praktik Industri: Beberapa program dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi dalam magang atau kerja praktik di perusahaan atau rumah mode terkemuka, memberi mereka pengalaman langsung dalam industri.
Program keahlian desain busana bertujuan untuk mengembangkan siswa menjadi perancang busana yang kreatif, inovatif, dan siap untuk berkontribusi dalam industri mode yang dinamis. Siswa akan mengembangkan portofolio desain yang kuat dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk berhasil dalam karir desain busana.
Tujuan kompetensi keahlian Tata Busana adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten .
Visi Program Keahlian Tata Busana:
Menjadikan lembaga diklat yang dapat menghasilkan tamatan yang memiliki keunggulan, terdepan, terampil dan berprestasi.
Misi Progran Keahlian Tata Busana:
a. Memberikan layanan prima terhadap siswa dan warga sekolah dengan menerapkan Menajemen Laboratorium (Ruang Praktik)
b. Mengembangkan kurikulum pada pelajaran produktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI ) Sektor Pariwisata Sub Sektor Tata Busana.
c. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training/CBT) dan Pelatihan Berbasis Produksi (Production Based Training /PBT)
d. Melaksanakan Pendidikan Sistim Ganda (PSG)/Praktik Kerja Industri
e. Meningkatkan kerja sama dengan DU/DI
f. Meningkatkan kompetensi profesional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Guru Produktif dan Laboran/Tool Man)
Sistiyani Tiska Sari, S.Pd